Thursday 29 June 2017

PROTOTYPING

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak (software) yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.


Tahapan-tahapan Prototyping
Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:
1.             Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2.       Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
3.       Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.
4.       Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5.       Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6.       Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7.       Menggunakan sistem
          Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.



Keunggulan dari prototype :
  1. adanya komunikasi antara pengembang dan pelanggan
  2. pengembang dapat bekerja lebih baik
  3. pelanggan berperan aktif dalam pengembangan
  4. lebih menghemat waktu
  5. harapan menjadi lebih baik
Kelemahan dari prototype :
  1. pelanggan tidak paham bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas dan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
  2. pengembang biasanya ingin cepat, menyelesaikan proyek sehingga menggunakan alogaritma dan bahasa yang sedderhana agar lebih cepat, tanpa memikirkan program tersebut merupakan blue print system.
  3. hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
 
Sumber :


https://kurniawanwhu.wordpress.com/2011/06/07/artikel-tentang-prototyping/

http://liracievan.blogspot.co.id/2013/06/keunggulan-dan-kelemahan-prototype.html